Jumat, 28 Oktober 2011

Makalah Sistem Persarapan


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah
Sistem saraf merupakan sistem koordinasi (pengaturan tubuh) berupa penghantaran impul saraf ke susunan saraf pusat, pemrosesan impul saraf dan perintah untuk memberi tanggapan rangsangan. Unit terkecil pelaksanaan kerja sistem saraf adalah sel saraf atau neuron.
Cara Kerja Sistem Saraf 
Pada sistem saraf ada bagian-bagian yang disebut : 
1.      Reseptor : alat untuk menerima rangsang biasanya berupa alat indra 
2.      Efektor : alat untuk menanggapi rangsang berupa otot dan kelenjar 
3.      Sel Saraf Sensoris : serabut saraf yang membawa rangsang ke otak 
4.      Sel saraf Motorik : serabut saraf yang membawa rangsang dari otak 
5.      Sel Saraf Konektor : sel saraf motorik atau sel saraf satu dengan sel saraf lain.
Skema terjadinya gerak sadar 
Rangsang -reseptor – sel saraf sensorik – otak-sel saraf motorik-efektor- tanggapan
Sistem Hormon 
Hormon merupakan salah satu sistem koordinasi di dalam tubuh dengan menggunakan cairan yang diedarkan oleh pembuluh darah. Dengan menggunakan hormon rangsang lebih lambat diberi tanggapan. Satu kelebihan koordinasi menggunakan hormon yaitu dengan sedikit saja hormon mampu mempengaruhi organ-organ yang menjadi sasarnnya. Hipofisa (Pituitary). Kelenjar ini merupakan kelenjar yang paling banyak menghasilkan jenis-jenis hormone yang letaknya di otak.

1.2  Rumusan Masalah
Dengan memperhatikan latar belakang tersebut, agar dalam penulisan ini kami dapat memperoleh hasil yang diinginkan, maka kami mengemukakan beberapa rumusan masalah. Rumusan masalah tersebut adalah “Pembahasan dari Apa yang Ada dalam Sistem Saraf”.

1.3  Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini antara lain:
a.       Untuk memenuhi tugas mata kuliah Biomedik Fisiologi.
b.      Untuk menambah pengetahuan tentang Sistem Saraf
c.       Untuk mengetahui tentang apa saja yang ada dalam Sistem Saraf

1.4  Manfaat
Manfaat yang didapat dari makalah ini adalah :
a.       Mahasiswa dapat menambah pengetahuan tentang Biomedik Fisiologi.
b.      Mahasiswa dapat mengetahui apa saja yang dimaksud sesuai dengan tema yang dibahas.
BAB II
PEMBAHASAN


2.1 Definisi Sistem Saraf
Sistem syaraf adalah sebuah sistem organ yang mengandung jaringan sel-sel khusus yang disebut neuron yang mengkoordinasikan tindakan binatang dan mengirimkan sinyal antara berbagai bagian tubuhnya. Pada kebanyakan hewan sistem saraf terdiri dari dua bagian, pusat dan perifer. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Sistem saraf perifer terdiri dari neuron sensorik, kelompok neuron yang disebut ganglia, dan saraf menghubungkan mereka satu sama lain dan sistem saraf pusat. Daerah ini semua saling berhubungan melalui jalur saraf yang kompleks. Di sistem saraf enterik, suatu subsistem dari sistem saraf perifer, memiliki kapasitas, bahkan ketika dipisahkan dari sisa dari sistem saraf melalui sambungan primer oleh saraf vagus, untuk berfungsi dengan mandiri dalam mengendalikan sistem gastrointestinal.






Neuron mengirimkan sinyal ke sel lain sebagai gelombang elektrokimia perjalanan sepanjang serat tipis yang disebut akson, yang menyebabkan zat kimia yang disebut neurotransmitter yang akan dirilis di persimpangan yang disebut sinapsis. Sebuah sel yang menerima sinyal sinaptik mungkin bersemangat, terhambat, atau sebaliknya dimodulasi. Sensory neuron diaktifkan oleh rangsangan fisik menimpa mereka, dan mengirim sinyal yang menginformasikan sistem saraf pusat negara bagian tubuh dan lingkungan eksternal. Motor neuron, terletak baik dalam sistem saraf pusat atau di perifer ganglia, menghubungkan sistem saraf otot atau organ-organ efektor lain. Sentral neuron, yang pada vertebrata sangat lebih banyak daripada jenis lain, membuat semua input dan output mereka koneksi dengan neuron lain. Interaksi dari semua jenis bentuk neuron sirkuit neural yang menghasilkan suatu organisme persepsi dari dunia dan menentukan perilaku. Seiring dengan neuron, sistem saraf mengandung sel-sel khusus lainnya yang disebut sel-sel glial (atau hanya glia), yang menyediakan dukungan struktural dan metabolik.
Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh. Sistem saraf memungkinkan makhluk hidup tanggap dengan cepat terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan luar maupun dalam. 
Untuk menanggapi rangsangan, ada tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu: 
1.      Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak sebagai reseptor adalah organ indera. 
2.      Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan meluas. Sel saraf disebut neuron. 
3.      Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar.








2.2 Peta Pikiran Saraf Manusia

1. Sel Saraf (Neuron)
Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan). Satu sel saraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson. 
a. Badan sel 
Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf Badan sel berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson. Pada badan sel saraf terdapat inti sel, sitoplasma, mitokondria, sentrosom, badan golgi, lisosom, dan badan nisel. Badan nisel merupakan kumpulan retikulum endoplasma tempat transportasi sintesis protein. 

b. Dendrit 
Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit merupakan perluasan dari badan sel. Dendrit berfungsi untuk menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.
c. Akson 
Akson disebut neurit. Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan perjuluran sitoplasma badan sel. Di dalam neurit terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril. Neurofibril dibungkus oleh beberapa lapis selaput mielin yang banyak mengandung zat lemak dan berfungsi untuk mempercepat jalannya rangsangan. Selaput mielin tersebut dibungkus oleh sel- selsachwann yang akan membentuk suatu jaringan yang dapat menyediakan makanan untuk neurit dan membantu pembentukan neurit. Lapisan mielin sebelah luar disebut neurilemma yang melindungi akson dari kerusakan. Bagian neurit ada yang tidak dibungkus oleh lapisan mielin. Bagian ini disebut dengan nodus ranvier dan berfungsi mempercepat jalannya rangsangan. 
Ada tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu: 
a.    Sel saraf sensorik, adalah sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan dari reseptor yaitu alat indera. 
b.    Sel saraf motorik, adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan rangsangan ke efektor yaitu otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkan berasal atau diterima dari otak dan sumsum tulang belakang. 
c.    Sel saraf penghubung, adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel saraf satu dengan sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan di otak dan sumsum tulang belakang. Sel saraf yang dihubungkan adalah sel saraf sensorik dan sel saraf motorik. Saraf yang satu dengan saraf lainnya saling berhubungan. Hubungan antara saraf tersebut disebut sinapsis. Sinapsis ini terletak antara dendrit dan neurit. Bentuk sinapsis seperti benjolan dengan kantung-kantung yang berisi zat kimia seperti asetilkolin (Ach) dan enzim kolinesterase. Zat-zat tersebut berperan dalam mentransfer impuls pada sinapsis.

2. Impuls 
Impuls adalah rangsangan atau pesan yang diterima oleh reseptor dari lingkungan luar, kemudian dibawa oleh neuron. Impuls dapat juga dikatakan sebagai serangkaian pulsa elektrik yang menjalari serabut saraf. 
Contoh rangsangan adalah sebagai berikut. 
a. Perubahan dari dingin menjadi panas.
b. Perubahan dari tidak ada tekanan pada kulit menjadi ada tekanan.
c. Berbagai macam aroma yang tercium oleh hidung.
d. Suatu benda yang menarik perhatian.
e. Suara bising. 
f. Rasa asam, manis, asin dan pahit pada makanan. 
Impuls yang diterima oleh reseptor dan disampaikan ke efektor akan menyebabkan terjadinya gerakan atau perubahan pada efektor.
Gerakan tersebut adalah sebagai berikut. 
a.  Gerak sadar 
Gerak sadar atau gerak biasa adalah gerak yang terjadi karena disengaja atau disadari. Impuls yang menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang panjang. 
Bagannya adalah sebagai berikut:
b.  Gerak refleks 
Gerak refleks adalah gerak yang tidak disengaja atau tidak disadari. Impuls yang 
menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan sangat singkat dan tidak melewati otak. 




Bagannya sebagai berikut:
Contoh gerak refleks adalah sebagai berikut:
a.       Terangkatnya kaki jika terinjak sesuatu 
b.      Gerakan menutup kelopak mata dengan cepat jika ada benda asing yang masuk ke mata. 
c.       Menutup hidung pada waktu mencium bau yang sangat busuk.
d.      Gerakan tangan menangkap benda yang tiba-tiba terjatuh.
e.       Gerakan tangan melepaskan benda yang bersuhu tinggi

3.      Susunan Sistem Saraf 
Susunan sistem saraf manusia tersusun dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Sedangkan sistem saraf tepi terdiri atas sistem saraf somatis dan sistem saraf otonom. 



a.      Sistem Saraf Pusat:
Otak 
Otak merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan manusia. Otak terletak di dalam rongga tengkorak, beratnya lebih kurang 1/50 dari berat badan. Bagian utama otak adalah otak besar (Cerebrum), otak kecil (Cerebellum), dan batang otak. Otak besar merupakan pusat pengendali kegiatan tubuh yang disadari. Otak besar dibagi menjadi dua belahan, yaitu belahan kanan dan belahan kiri. Masing-masing belahan pada otak tersebut disebut hemister. Otak besar belahan kanan mengatur dan mengendalikan kegiatan tubuh sebelah kiri, sedangkan otak belahan kiri mengatur dan mengendalikan bagian tubuh sebelah kanan. 
Otak kecil terletak di bagian belakang otak besar, tepatnya di bawah otak besar. Otak kecil terdiri atas dua lapisan, yaitu lapisan luar berwarna kelabu dan lapisan dalam berwarna putih. Otak kecil dibagi menjadi dua bagian, yaitu belahan kiri dan belahan kanan yang dihubungkan oleh jembatan varol. Otak kecil berfungsi sebagai pengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan kerja otot ketika seseorang akan melakukan kegiatan. 
Batang otak tersusun dari medula oblangata, pons, dan otak tengah. Batang otak terletak di depan otak kecil, di bawah otak besar, dan menjadi penghubung antara otak besar dan otak kecil. Batang otak disebut dengan sumsum lanjutan atau sumsum penghubung. Batang otak terbagi menjadi dua lapis, yaitu lapisan dalam dan luar berwarna kelabu karena banyak mengandung neuron. Lapisan luar berwarna putih, berisi neurit dan dendrit. Fungsi dari batang otak adalah mengatur refleks fisiologis, seperti kecepatan napas, denyut jantung, suhu tubuh, tekanan, darah, dan kegiatan lain yang tidak disadari. 

Sumsum tulang belakang 
Sumsum tulang belakang terletak memanjang di dalam rongga tulang belakang, mulai dari ruas-ruas tulang leher sampai ruas-ruas tulang pinggang yang kedua. Sumsum tulang belakang terbagi menjadi dua lapis, yaitu lapisan luar berwana putih dan lapisan dalam berwarna kelabu. Lapisan luar mengandung serabut saraf dan lapisan dalam mengandung badan saraf. 
Di dalam sumsum tulang belakang terdapat saraf sensorik, saraf motorik, dan saraf penghubung. Fungsinya adalah sebagai penghantar impuls dari otak dan ke otak serta sebagai pusat pengatur gerak refleks.

b.      Sistem Saraf Tepi:
Sistem saraf tepi tersusun dari semua saraf yang membawa pesan dari dan ke sistem saraf pusat. Kerjasama antara sistem pusat dan sistem saraf tepi membentuk perubahan cepat dalam tubuh untuk merespon rangsangan dari lingkunganmu. Sistem saraf ini dibedakan menjadi sistem saraf somatis dan sistem saraf otonom. 

Sistem saraf somatis 
Sistem saraf somatis terdiri dari 12 pasang saraf kranial dan 31 pasang saraf sumsum tulang belakang. Kedua belas pasang saraf otak akan menuju ke organ tertentu, misalnya mata, hidung, telinga, dan kulit. Saraf sumsum tulang belakang keluar melalui sela-sela ruas tulang belakang dan berhubungan dengan bagian-bagian tubuh, antara lain kaki, tangan, dan otot lurik. 
Saraf-saraf dari sistem somatis menghantarkan informasi antara kulit, sistem saraf pusat, dan otot-otot rangka. Proses ini dipengaruhi saraf sadar, berarti kamu dapat memutuskan untuk menggerakkan atau tidak menggerakkan bagian-bagian tubuh di bawah pengaruh sistem ini.
Contoh dari sistem saraf somatis adalah sebagai berikut:
·         Ketika kita mendengar bel rumah berbunyi, isyarat dari telinga akan sampai ke otak. Otak menterjemah- kan pesan tersebut dan mengirimkan isyarat ke kaki untuk berjalan mendekati pintu dan meng- isyaratkan ke tangan untuk membukakan pintu. 
·         Ketika kita merasakan udara di sekitar kita panas, kulit akan menyampaikan informasi tersebut ke otak. Kemudian otak mengisyaratkan pada tangan untuk menghidupkan kipas angin. 
·         Ketika kita melihat kamar berantakan, mata akan menyampaikan informasi tersebut ke otak, otak akan menterjemahkan informasi tersebut dan mengisyaratkan tangan dan kaki untuk bergerak membersihkan kamar. 

Sistem saraf otonom 
Sistem saraf otonom mengatur kerja jaringan dan organ tubuh yang tidak disadari atau yang tidak dipengaruhi oleh kehendak kita. Jaringan dan organ tubuh diatur oleh sistem saraf otonom adalah pembuluh darah dan jantung. Sistem saraf otonom terdiri atas sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik. 
Sistem saraf simpatik disebut juga sistem saraf torakolumbar, karena saraf preganglion keluar dari tulang belakang toraks ke-1 sampai dengan ke-12. Sistem saraf ini berupa 25 pasang ganglion atau simpul saraf yang terdapat di sumsum tulang belakang. 
Fungsi dari sistem saraf simpatik adalah sebagai berikut. 
Mempercepat denyut jantung
Memperlebar pembuluh darah
Memperlebar bronkus
Mempertinggi tekanan darah
Memperlambat gerak peristaltis
Memperlebar pupil
Menghambat sekresi empedu
Menurunkan sekresi ludah
Meningkatkan sekresi adrenalin.

Sistem saraf parasimpatik disebut juga dengan sistem saraf kraniosakral, karena saraf preganglion keluar dari daerah otak dan daerah sakral. Susunan saraf parasimpatik berupa jaring- jaring yang berhubung-hubungan dengan ganglion yang tersebar di seluruh tubuh. Urat sarafnya menuju ke organ tubuh yang dikuasai oleh susunan saraf simpatik. 
Sistem saraf parasimpatik memiliki fungsi yang berkebalikan dengan fungsi sistem saraf simpatik. Misalnya pada sistem saraf simpatik berfungsi mempercepat denyut jantung, sedangkan pada sistem saraf parasimpatik akan memperlambat denyut jantung. 

2.3 Macam Penyakit Pada Sistem Saraf
Penyakit berat seperti diabetes, kanker, stroke atau jantung sudah banyak diketahui orang. Tapi sebenarnya masih ada penyakit lainnya yang terbilang langka. 5 penyakit paling langka di dunia yang terbanyak berhubungan dengan saraf:
1. Progressive Multifocal Leukoencephalopathy (PML)
PML adalah gangguan saraf yang ditandai dengan penghancuran myelin, yaitu selubung pelindung yang mengelilingi serabut saraf pada sistem saraf pusat dan sumsum tulang belakang.
Penyakit ini disebabkan oleh virus JC. Virus ini ditemukan pada 85 persen populasi dewasa pada umumnya, tapi virus ini tetap tidak aktif selama orang tetap sehat dan sistem kekebalan kuat. PML terjadi pada 1 dari 200.000 orang.

2. Paraneoplastic Neurologic Syndromes (PNS)
PNS adalah kondisi yang mempengaruhi sistem saraf, yaitu otak, sumsum tulang belakang, saraf juga otot. Istilah ‘paraneoplastic’ berarti sindrom saraf tidak disebabkan oleh tumor sendiri, tapi oleh reaksi kekebalan tubuh yang menghasilkan tumor tersebut. Pada banyak pasien, respons imun dapat menyebabkan kerusakan sistem saraf yang jauh melebihi kerusakan yang dilakukan tumor.

3. Penyakit Dercum
Penyakit dercum adalah gangguan yang jarang terjadi, ditandai dengan beberapa pertumbuhan jaringan lemak (lipoma) yang menyakitkan. Pertumbuhan ini biasanya terjadi di tangan, lengan atas, kaki bagian atas, juga di bawah kulit (subkutan).
Penyakit Dercum sering menyebabkan rasa sakit yang luar biasa. Dalam beberapa kasus, individu yang terkena mungkin juga mengalami kenaikan berat badan, depresi, kelesuan, dan kebingungan. Penyebab pasti dari penyakit Dercum yang tidak diketahui.

4. Penyakit Fahr
Penyakit Fahr merupakan gangguan saraf degeneratif yang jarang terjadi. Ini dicirikan dengan deposit kalsium abnormal (kalsifikasi) dan hilangnya sel yang terkait di daerah tertentu dari otak, seperti ganglia basal.
Penyakit Fahr dapat menyebabkan kerusakan kemampuan kognitif (demensia), hilangnya kemampuan motorik, kekakuan otot, kelumpuhan dan bahkan kebutaan.

5. Penyakit Devic

Penyakit Devic atau Neuromyelitis Optica adalah gangguan kronis jaringan saraf ditandai oleh peradangan pada saraf optik (optik neuritis) dan peradangan pada saraf tulang belakang (mielitis). Pada tahap awal, gejala penyakit Devic mungkin sama dengan multiple sclerosis.









BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Sistem saraf merupakan sistem koordinasi (pengaturan tubuh) berupa penghantaran impul saraf ke susunan saraf pusat, pemrosesan impul saraf dan perintah untuk memberi tanggapan rangsangan. Unit terkecil pelaksanaan kerja sistem saraf adalah sel saraf atau neuron. Berdasarkan peranannya, sistem saraf manusia dibedakan menjadi 2, yaitu, sistem saraf sadar dan sistem saraf tak sadar. Sistem saraf sadar berfungsi, mengatur semua aktivitas tubuh yang kita sadari. sedangkan, sistem saraf tak sadar berfungsi, mengatur semua aktiivitas tubuh yang tidak kita sadari.










DAFTAR PUSTAKA

1.      “Nervous System”. Columbia Encyclopedia. Columbia University Press. 
3.      Kandel ER, Schwartz JH, Jessel TM, ed (2000). “Ch. 2: Nerve cells and behavior”. Principles of Neural Science. McGraw-Hill Professional.
5.      Finger S (2001). “Ch. 1: The brain in antiquity”. Origins of neuroscience: a history of explorations into brain function. Oxford Univ.
6.      Sakarya O, Armstrong KA, Adamska M, et al. (2007). “A post-synaptic scaffold at the origin of the animal kingdom”. PLoS ONE 2 (6): e506. doi:10.1371/journal.

0 komentar:

Posting Komentar