Sabtu, 05 November 2011

Makalah Kesehatan Lingkunan

KATA PENGANTAR



Alhamdulillahhirabbil Alamin, segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Illahi Rabbi. Shalawat serta salam kami haturkan kepada Nabi Muhammad SAW. Tak terkira rasa syukur yang penyusun rasakan, karena berkat perkenan-Nyalah penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul Sanitasi Umum(Hotel)”. Makalah ini di buat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kesehatan Lingkungan pada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ahmad Yani.
Dengan segala keterbatasan yang dimiliki, kami sadar atas segala kekurangan sehingga makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami sangat berterimakasih atas bimbingan dan bantuan dari semua pihak hingga terwujudnya makalah ini.
Pada kesempatan ini, penyusun mengucapkan terima kasih kepada Dosen pembimbing yang telah banyak membantu dan berkenan meluangkan waktu guna memberikan bimbingan,saran dan petunjuk dalam penyusunan makalah ini.
Penyusun sadar bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan dengan penuh kerendahan hati penyusun berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna khususnya bagi penyusun sendiri dan semua pihak yang membutuhkan.


Cimahi, Desember  2006

                                                                                              Penyusun







BAB I
PENDAHULUAN

Kesehatan lingkungan hotel dan motel sebagai bangunan untuk umum, perlu diperhatikan. Mulai dari kualitas bangunan, utilitas, peralatan / sarana, suplai makanan, tempat atau barang-barang bekas pakai orang sebelumdapat dipergunakan oleh orang lain.
Fasilitas menginap ini dapat merupakan sarana penularan penyakit, apabila tidak dikelola secara profesional. Kebersihan dan kesehatan hotel dan motel juga sangat mempengaruhi minat parawisatawan. Karenaya, kebersihan ini akan dapat membantu meningkatkan kepariwisataan di indonesia. Mereka yang akan datang ke daerah yang endemis penyakit tropis harus menjaga diri agar tidak sakit di daerah tadi, dengan memilih penginapan dan makanan yang cukup saniter, disamping mengambil vaksinasi terhadap penyakit-penyakit tropis tadi. Sebaliknya para wisatawan juga dapat membawa penyakit yang belum ada di daerah yang dikunjungi, misalnya, penyakit AIDS.Maka perlu sekali dilakukan usaha desinfeksi semua peralatan bekas pakai, seperti tempat tidur, kamar mandi, jamban, peralatan makan dan minum. Peraturan yang mencegah penularan penyakit dari satu daerah ke daerah lain disebut undang-undang karantina.












BAB II
PEMBAHASAN

A.    Prinsip Personal Hygiene-Kebersihan Dan Kesehatan Diri:

a.    Mengetahui sumber pencemaran dari tubuh
1.    Sumber pencemaran dari tubuh adalah:
§ hidung
§ mulut
§ telinga
§ kulit
§ organ pencernaan
2.     Sumber pencernaan yang penting antara lain adalah:
§ luka terbuka
§ bisul dan nanah
§ rambut
3. Sumber pencernaan yang berkaitan dengan prilaku adalah:
§ tangan yang kotor
§ batuk, bersin atau percikan ludah
§ perhiasan yang digunakan
b.     upaya menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh bertujuan untuk mencegah serta mengendalikan terjadinya pemindahan sumber penyakit adalah:
1  . kebersihan badan
2 . kebersihan mulut
3 . kebersihan tangan
4 . kebersihan rambut
5 . kebersihan pakaian
6 . buang air besar
7 . tidur
c.      Beberapa aspek penting dalam menunjang pelaksanaan Personal Hygiene kebersihan dan kesehatan diri :
1.                                                                                                                               Pemeriksaan kesehatan secara berkala
2.   Kesadaran terhadap pentingnya Personal Hygiene-kebersihan dan kesehatan diri
3.   Perlindungan terhadap bahaya dan kecelakaan kerja
4.   Pelaksanaan sanitasi lingkungan
5.   Peningkatan gizi – untuk meningkatkan kekebalan tubuh
6.   Pemeriksaan kesehatan khusus bagi karyawan/ pekerja
d.     Beberapa faktor yang perlu diperhatikan pada pelaksanaan Personal Hygiene-kebersihan dan kesehatan diri :
1.  Pengendalian penyakit
2.                                       Kebersihan selama bekerja
§  Seragam
§  Tutup kepala
§  Larangan merokok selama kerja
§  Menggunakan peralatan bersih
§  Menjaga kebersihan tangan
§  Tidak menggunakan perhiasan-Food handler
3.                                                                                                                                                                                                       Pendidikan dan Penyuluhan.

B.    Kebersihan Makanan Di Hotel :
a.      Pengelolaan makanan dibagi beberapa tahapan :
§ Receiving area
§ Storing area
§ Persiapan
§ Pengelolaan sampai makanan siap saji



b.      Faktor yang mempengaruhi Food Hygiene-kebersihan makanan:

1.    Kontaminasi atau pencemaran adalah masuknya senyawa atau zat asing kedalam  makanan yang tidak dikehendaki atau diinginkan.
4 jenis kontaminasi adalah :
1.    kontaminasi fisik
2.    kontaminasi oleh mikroorganisma
3.    kontaminasi kimia
4.    kontaminasi radio aktif
kontaminasi terjadi dengan tiga cara :
1.     kontaminasi langsung-direct contamination
2.      kontaminasi silang-cross contamination
3.      kontaminasi ulang-recontamination

2. Pembusukan adalah proses perubahan komposisi(dekomposisi)baik sebagian maupun seluruhnya pada makanan dari keadaan normal menjadi tidak normal yang tidak dikehendaki, hal ini mungkin disebabkan antara lain pematangan alam(maturasi), pencemaran(kontaminasi), fermentasi atau sebagainya.
Proses pembusukan terjadi secara :
1.     Fisis-pembusukan karena kurang air
2.     Mikrobiologi-pembusukan karena bakteri/jamur/kapang atau ragi
3.     Enzimatis-pembusukan karena aktifitas enzim

3.    Keracunan makanan adalah timbulnya gejala secara klinis suatu penyakit atau gangguan kesehatan lainnya yang disebabkan karena mengkonsumsi makanan yang tidak higienis.




Proses keracunan dapat terjadi karena :
§  Bahan makanan alami
§  Zat kimia berbahaya yang terdapat dalam makanan
§  Infeksi mikroba
§  Toksin atau mokotoksin
§  Alergi

Keracunan makanan adalah :
§  Penyakit yang menyerang manusia melalui makanan
§  Orang yang makan makanan yang telah tercemar oleh bakteri

Bakteri yang menyebabkan keracunan makan terdapat dimana-mana;sangatlah penting untuk membentuk standar pencegahan :
§  Kebersihan umum yang buruk diarea-area penting
§  Peralatan makanan dan masak yang kurang bersih dan tidak tersanitasi
§  Kebersihan pribadi yang buruk
§  Tertelan, permukaan meja dan peralatan yang terkontaminasi
§  Gagal memasak makanan pada suhu tinggi
§  Gagal mendinginkan makanan secara benar sebelum disimpan
§  Bahan makanan mentah bercampur dengan makanan matang.
§  Makanan sisa tidak dipanaskan pada suhu yang sebenarnya

Makanan yang memiliki risiko tinggi :
§  Daging-dagingan :unggas,ikan,kerang,daging babi,domba,sapi
§  Susu atau produk dari susu
§  Telur
§  Makanan dari tanaman yang telah mengalami pemanasan seperti kacang-kacangan, biji-bijian mentah, taoge, melon potong, bahan sintesis-makanan dari protein kacang kedelai atau tahu.

C. Perjalanan Makanan
Rute perjalanan makanan secara garis besar dibagi 3 bagian:
  1. Food Chain – rantai makanan adalah rangkaian perjalanan makanan sejak pembibitan.
Setiap titik rantai perjalanan makanan dapat terjadi pencemaran sehingga mutu bahan makanan tersebut menurun, untuk itu diupayakan untuk meminimalkan pencemaran dengan cara:
§ Penggunaan pestisida yang diizinkan
§ Penggunaan pakan ternak aman dari bahan pencemar
§ Pemotongan hewan yang terkontrol
§ Penangkapan ikan diperairan bebas pencemaran
  1. Food Flow – Lajur Makanan adalah perjalanan makanan dalam rangkaian proses pengolahan makanan.
Setiap titik yang bersifat rawan – critical point terhadap pencemaran harus dikendalikan dengan baik agar makanan yang dihasilkan bersih, sehat serta aman bagi kesehatan konsumennya.
Contoh titik pengendalian dalam lajur makanan antara lain :
§ Penerimaan bahan
§ Pencucian bahan
§ Perendaman
§ Peracikan
§ Pemasakan
§ Wadah makanan
§ Penyajian makanan
   Area yang perlu dijaga sanitasi dan higiene :
  1. Food production areas-kitchen
§  Tempat dimana makanan diolah-food production.karenanya perlunya ada pembagian seksi didapur, seperti entremettier,gardemanger, poisonnonier, potage, potisseuer, sacier, bakery, butchery, hot pantry, cold pantry, fattiesserie, room service, stewarding area dan kicthen storage.
  1. Food storage areas - gudang makanan
§  Tempat penyimpan bahan makanan dan makanan yang telah masak serta siap dihidangkan. Food storage terdiri atas dua macam,yaitu gudang makanan dengan suhu ruangan biasa dan penyimpanan dingin.
  1. Restoran dan bar - foor service areas
§  Tempat dimana makanan dan minuman dihidangkan/disajikan kepada para tamu, daerah ini meliputi daerah restoran, bar sampai ke employe dining room


D.  Sanitasi Peralatan
Menjaga serta memelihara peralatan yang digunakan pada pengolahan makanan diharapkan dapat mencegah atau paling tidak mengurangi terjadinya kontaminasi atau pencemaran makanan yang disebabkan oleh peralatan yang digunakan
Prinsi Pencucian adalah proses pembersihan peralatan hingga peralatan tersebut menjadi bersih dan sehat, sesuai dengan persyaratan gygiene dan sanitasi peralatan.
 
Prinsip dasar pencucian:
1.      Tersedianya sarana pencucian
2.      cara atau prosedur pencucian
3.      memahami tujuan pencucian

Teknik pencucian
1.      Scrapping – membuang sisa makanan / kotoran
2.      Flusing – perendaman peralatan yang dicuci
Menggunakan air panas 60o akan lebih baik daripada menggunakan air dingin
3.      Washing – pencucian dengan menggunakan bahan pencuci.
Pada tahap ini alat di gosok dan sisa-sisa makanan / kotoran deihilangkan
4.      Rinsing – Proses pembilasan dengan menggunakan air bersih yang mengalir.
Tekanan air disarankan sebesar 15psi ( pound persquare inches) atau ± 1,2 kg/cm2.
5.      Sanitazing atau desinfection – sanitasi atau pencuci hamaan,
Alat dibilas dengan air bersih kemudian dicuci dengan hamakan dengan menggunakan desinfectan. Tahap ini dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:
a.    Di rendam air panas selama 2 menit dengan suhu ± 100o C
b.    Merendam dengan larutan klor aktif
c.    Dengan udara panas menggunakan oven pengering
d.   Dengan sinar ultraviolet
6.      Toweling – pengeringan dengan menggunakan lap kering dan bersih





.












BAB III
KESIMPULAN
Kesehatan lingkungan hotel dan motel sebagai bangunan untuk umum, perlu diperhatikan. Mulai dari kualitas bangunan, utilitas, peralatan / sarana, suplai makanan, tempat atau barang-barang bekas pakai orang sebelumdapat dipergunakan oleh orang lain.
            Fasilitas menginap ini dapat merupakan sarana penularan penyakit, apabila tidak dikelola secara profesional. Kebersihan dan kesehatan hotel dan motel juga sangat mempengaruhi minat parawisatawan.
Maka perlu sekali dilakukan usaha desinfeksi semua peralatan bekas pakai, seperti tempat tidur, kamar mandi, jamban, peralatan makan dan minum. Peraturan yang mencegah penularan penyakit dari satu daerah ke daerah lain disebut undang-undang karantina.
       upaya menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh bertujuan untuk mencegah serta mengendalikan terjadinya pemindahan sumber penyakit adalah kebersihan badan, kebersihan mulut, kebersihan tangan, kebersihan rambut, kebersihan pakaian, buang air besar, dan tidur.













DAFTAR PUSTAKA

_______Follow Health, Safety and Security Procedures, Competency Standards for Hotels and Restaurants. April 2002 Version

Soemirat, Juli. Dkk. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta.



































DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I    PENDAHULUAN

BAB II   PEMBAHASAN
A.    Prinsip Personal Hygiene kebersihan dan kesehatan diri
B.     Kebersihan Makanan Di Hotel
C.     Perjalanan Makanan
D.   Sanitasi Peralatan

BAB III   KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

0 komentar:

Posting Komentar