Grave of the Fireflies (火HotarunoHaka) | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kuburan dari Kunang-kunang (火垂るの墓, Hotaru no Haka) dibuat tahun 1988, film ini ditulis dan disutradarai oleh Isao Takahata. Ini adalah film pertama yang diproduksi oleh Shinchosha, yang mempekerjakan Studio Ghibli untuk melakukan pekerjaan produksi animasi. Ini merupakan adaptasi dari otobiografi semi-novel dengan judul yang sama oleh Akiyuki Nosaka, dimaksudkan sebagai permintaan maaf pribadi kepada saudaranya sendiri.
Sinopsis
Berlangsung menjelang akhir Perang Dunia II di Jepang, Kuburan Kunang-Kunang adalah kisah tentang hubungan antara dua anak yatim piatu, Seita pra-remaja (清太) dan adiknya Setsuko yang berusia 5 tahun (节子). Anak-anak ini kehilangan ibu mereka ketika kota Kobe dihujani bom, dan ayah mereka sedang bertugas dalam pelayanan kepada Angkatan Laut Kekaisaran Jepang, sepanjang film mereka bedua dipaksa untuk mencoba bertahan hidup di tengah-tengah meluasnya kelaparan dan ketidakpedulian perasaan di negara mereka yang sedang berperang.
Berlangsung menjelang akhir Perang Dunia II di Jepang, Kuburan Kunang-Kunang adalah kisah tentang hubungan antara dua anak yatim piatu, Seita pra-remaja (清太) dan adiknya Setsuko yang berusia 5 tahun (节子). Anak-anak ini kehilangan ibu mereka ketika kota Kobe dihujani bom, dan ayah mereka sedang bertugas dalam pelayanan kepada Angkatan Laut Kekaisaran Jepang, sepanjang film mereka bedua dipaksa untuk mencoba bertahan hidup di tengah-tengah meluasnya kelaparan dan ketidakpedulian perasaan di negara mereka yang sedang berperang.
Cerita asal-usul dan interpretasi
Cerita ini didasarkan pada autobiographic semi-novel oleh nama yang sama, penulis, Nosaka, kehilangan kakaknya akibat kekurangan gizi pada tahun 1945 masa perang Jepang. Dia menyalahkan diri sendiri karena kematian kakaknya dan menulis cerita ini sebagai penebus kesalahan dan untuk membantunya menerima tragedi itu.
Karena grafik dan emosionalnya benar-benar menampakkan gambaran dari perang berikut konsekuensi negatif masyarakat dan individu-individu di dalamnya, beberapa kritikus menilai Kuburan Kunang-Kunang ini sebagai film anti-perang. Film ini memberikan wawasan tentang kebudayaan Jepang dan memusatkan perhatian hampir sepenuhnya bahwa perang itu menimbulkan tragedi pribadi ketimbang berusaha untuk mengagungkan sisi heroik perjuangan antara ideologi yang saling bersaing.
dikutif from :http://www.kaorinusantara.web.id
0 komentar:
Posting Komentar